Pentingnya Pemberdayaan Kelompok Pendamping dalam Membangun Ketahanan Psikososial Anak Pasca Bencana Di Kecamatan Sungai Tarab. Rabu 17 September 2025
Admin(CM)
17/09/2025 12:31 WIB

Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang, Ns. Zolla Amely Ilda, S.Kep, M.Kep bersama tim mengadakan pengabdian masyarakat dengan tema Pemberdayaan Kelompok Pendamping dalam Membangun Ketahanan Psikososial Anak Pasca Bencana di Kecamatan Sungai Tarab, Senin (15/9)
Tim pengabdian masyarakat ini beranggotakan N. Rachmadanur, S.Kp., MKM, Heppi Sasmita, M.Kep, Sp.Jiwa, M.Kep, Ns. Sila Dewi Anggreni, M.Kep., Sp. KMB, Ns. Delima, S.Pd, S.Kep, dan Evi Maria Lestari Silaban SKM., M.KM, serta melibatkan mahasiswa.
Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Tanah Datar yang diwakili Kepala Dinas PMDPPKB (Herru Rachman, S.STP, MM), turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan Tanah Datar (dr. Hj. Yesrita, Z, M.Kes), Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang (Tasman, S.Kp, M.Kep, Sp. Kom), dan BPBD Tanah Datar.
“Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan terbentuk kelompok pendamping psikososial yang berpartisipasi aktif dalam membangun ketahanan psikososial anak pasca bencana di Kabupaten Tanah Datar,” ujar Ns. Zolla selaku Ketua Program Pengabmas ini
Ia menjelaskan peserta kegiatan ini berjumlah 60 orang terdiri dari guru TK, guru SD, Tenaga Kesehatan Puskesmas, kader Posyandu dan masyarakat.
“Setelah kegiatan ini, diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, kader, tenaga kesehatan dan masyarakat dalam mitigasi bencana, dampak psikososial dan teknik mengatasi masalah psikososial pada anak, serta adanya kelompok pendamping psikososial, adanya Pusat Pendampingan Psikososial di kecamatan Sungai Tarab,” ujarnya.
Ia menjelaskan bencana merupakan serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Korban bencana dapat mengalami masalah kesehatan fisik, sosial dan psikologis.
Masalah psikologis akibat bencana menimbulkan gangguan kesehatan mental seperti stress pasca trauma. Anak merupakan kelompok yang rentan dalam situasi bencana.
Kelompok anak perlu mendapatkan perhatian yang serius karena perkembangan psikologis anak belum matang, kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi situasi bencana. Anak korban bencana beresiko mengalami gangguan kesehatan mental, mulai dari perilaku menarik diri, kesulitan konsentrasi, cemas, takut, sampai pada kondisi stress atau depresi, yang dapat mengarah pada Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD).
Masalah psikososial yang terjadi perlu diatasi secara dini dengan teknik intervensi berbasis psikososial yang terbukti dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat baik sebelum maupun setelah terdampak bencana.
Intervensi psikososial secara individual diantaranya terapi bermain (menggambar, bercerita, permainan tradisional, permainan instruksional, permainan blok), konseling traumatik, psikoedukasi, latihan napas, aktivasi perilaku dan restrukturisasi kognitif.
Intervensi kelompok yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah psikososial adalah dengan memberikan dukungan psikososial dengan Model Group Supportive Therapy. Intervensi kelompok ini sebagai sarana untuk meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi bencana.
Kelompok pendamping terdiri dari guru dan unsur masyarakat, berperan memberikan rasa aman, mengidentifikasi masalah psikososial, memberikan layanan konseling dan melakukan intervensi